kisah taubatnya sang pembunuh
Lalu suatu ketika , terbesit dalam benaknya untuk bertaubat. Ia ingin bertaubat karena merasa sudah terlalu banyak dosa , dan sudah lelah hidup sebagai pembunuh yang selalu dihantui perasaan bersalah , dan juga merasa tiada ketentraman dalam hidupnya.
Lalu dalam perjalanan, ia melihat seorang pendeta. Ia pun lantas menghampirinya dan bertanya , "saya sudah membunuh 99 orang , dan saya ingin bertaubat. Apakah tuhan masih menerima taubat saya ?"
Sang pendeta menjawab , "tidak!"
Mendengar jawaban sang pendeta yang begitu cepat dan tanpa basa-basi, lantas pemuda itupun marah, dan dibunuhlah sang pendeta hingga genap 100 orang.
Setelah itu , ia pun kembali melanjutkan perjalanan untuk mencari orang yang paling alim di daerahnya tersebut. Lalu ia pun mendatangi orang alim itu dan bertanya lagi , "saya telah membunuh 100 orang , aku ingin bertaubat . Bagaimanakah caranya aku bertaubat ? "
Orang alim itu pun menjawab , "baiklah tidak ada yang menghalangi antara dirimu dan bertaubat. Pergilah ke negara tetangga! Disana ada orang-orang yang beribadah kepada Allah. Beribadahlah bersama mereka dan jangan engkau kembali ke negara asalmu yang buruk".
Sang pemuda itu pun mengikuti saran orang alim itu, ia berjalan untuk menuju negara yang ditunjukkan.
Akan tetapi , setelah menempuh separuh perjalanan. Ia tewas karena kehabisan bekal.
Baca juga: Kisah seorang ahli ibadah dan pezina
Setelah ia tewas , datanglah malaikat adzab dan juga malaikat rahmat. Mereka saling beradu argumen tentang sang pemuda tersebut.
Malaikat rahmat berkata, "ia sudah mempunyai niat untuk bertaubat, buktinya ia mau menempuh perjalan yang jauh hingga ke negeri tetangga hanya karena ingin merubah hidupnya dan meminta pertaubatan kepada Allah. Maka, ia berhak untuk masuk ke surga".
Malaikat adzab berbeda pendapat , ia menyangkal dan berkata "tidak bisa , ia belum melakukan amal kebajikan sama sekali, maka ia harus masuk neraka,"
Lantas ketika kedua malaikat itu sedang beradu argumen, datanglah malaikat satu lagi untuk melerai pertengkaran mereka.
Malaikat itu berkata, "ukurlah jarak antara negara tujuan dan negara asalnya dari tempat ia tewas ini, jika jarak dari negara asal hingga tempat ia tewas lebih jauh daripada tempat ia tewas ke negara tujuan, maka ia pantas menuju surga. Karena ia mendapat pahala dari niat taubat orang tersebut."
Akan tetapi bila lebih dekat dari negara asal, ia harus masuk neraka.
Akhirnya kedua malaikat itu mengukurnya , dan diperoleh lah perbedaan hanya satu jengkal saja dari negara asal.
Maka dengan cepat malaikat rahmat membawanya dan dimasukkanlah pemuda tersebut ke surga.
Komentar
Posting Komentar