Manfaat dan keutamaan mempunyai akhlak mulia
Suri tauladan bagi seluruh umat di dunia adalah Rasulullah SAW. Ia mempunyai akhlak yang mulia paling sempurna, hingga ia dijuluki "uswatun hasanah". Karena keteladanan beliau menjaga dan mengayomi semua umatnya.
Disamping itu ia juga memberikan contoh akhlaq budi pekerti luhur kepada umatnya. Baik itu umat muslim ataupun non muslim.
Karena , sesungguhnya nabi Muhammad SAW diutus di dunia itu untuk membenahi akhlak.
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلَاقِ
Artinya :"sesungguhnya saya hanya di utus untuk menyempurnakan keluhuran akhlaq" (H.R Ahmad , Baihaqi , Hakim)
Mengapa demikian ?
Nabi muhammad itu lahir pada jaman jahiliyah. Umatnya kala itu semua bodoh, yang ada dibenak umatnya hanya bisa makan itu sudah cukup. Tak penting bagaimana untuk mendapatkanya.
Jadi kegiatan para masyarakatnya kala itu hanya main , minum , dan berkelahi. Maka , di utuslah nabi Muhammad SAW agar menyebarkan agama islam dan membenahi akhlaq mereka. Dan islamlah sebagai panutan agamanya.
Bagaimana cara membentuk akhlaqul karimah ?
Imam ghazali dalam kitab ihya' ulumuddin menyatakan, budi pekerti yang baik (akhlaqul karimah) bisa terbentuk dari tiga unsur , yaitu :
- Watak
Sebenarnya , perwatakan manusia bisa karena keturunan , dan juga bawaan sejak lahir. Ada peribahasa yang mengatakan "buah jatuh tak jauh dari pohonya". Inilah gambaran realitanya.
Jadi dalam hal pembentukan watak seorang anak , orangtualah yang sangat berpengaruh. Atau sangat berperan aktif dalam pembentukan karakter sang anak.
Jadi dalam hal pembentukan watak seorang anak , orangtualah yang sangat berpengaruh. Atau sangat berperan aktif dalam pembentukan karakter sang anak.
- Kebiasaan (i'tiyadan)
Kebiasaan juga bisa diartikan dengan adat.
Bagaimana ia kebiasaan atau rutinitas kegiatan dalam hidupnya.
Jikalau adat kebiasaan orangtuanya ramah, maka otomatis anaknya juga ramah. Kebiasaan orangtuanya berbuat baik, maka sang anak juga akam terbiasa melakukan kebaikan.
Suatu kebiasaan itu akan mengakar dalam benak, atau otak juga hati. Terbiasa shalat namun ia tidak melakukan shalat , maka terasa ada yang kurang. Terbiasa merokok, tidak merokok, rasanya juga kurang.
Hal ini sama dengan kata berikut :
اَلْعَادَةُ إِذَا غَرِزَتْ صَارَتْ طَبِيْعَةً
artinya : "kebiasaan yang dilakukan terus menerus akan menjadi sebuah watak"
Baca juga : Macam - macam penyakit rohani dalam islam
- Pembelajaran (ta'alluman)
Pembelajaran maksudnya, ialah akhlak tersebut bisa terbentuk dengan dilihat bagaimana ia belajar, dan juga dengan siapa ia belajar.
Bisa juga dimaknai dengan pembentukan akhlak itu bisa dilihat dengan atau pengaruh lingkungan sekitar.
Jadi , ketika menempatkan seorang anak juga musti dilihat bagaimana orang - orang di dalam lingkungan tersebut, apakah baik atau tidak. Karena itu sangat berpengaruh dalam pembentukan watak.
Apa keutamaan mempunyai akhlak yang baik ?
Orang mempunyai akhlak yang baik tentu ia akan mempunyai derajat tinggi di hadapan orang. Mengapa demikian ? Karena orang yang berakhlak baik tentu saja ia akan menjaga sopan santun , tawadlu, dan lain - lain. Tentu saja itu menyebabkan orang lain juga akan sungkan dan juga menghormatinya.
Tak hanya itu , orang yang berakhlak mulia itu juga akan mempunyai keutamaan lain.
- Mempunyai iman yang kuat
Hal ini sama dengan peribahasa "padi semakin berisi maka semakin menunduk". Orang yang mempunyai sopan santun tunggi itu biasanya mempunyai kepercayaan dan keilmuan yang tinggi.
Beda dengan orang yang ilmunya sedikit. Ia akan lebih banyak berbicara , akan tetapi hasil atau pembuktianya nol.
اَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ اِيْماَنًا أَحْسَنَهُمْ خُلُقًا
Artinya : "orang mukmin yang paling sempurna imanya ialah yang paling baik akhlaknya" (H.R Ahmad)
Orang yang mempunyai akhlak tinggi berarti ia mempunyai iman sempurna. Yah, hadits ini sama dengan keterangan di atas. Jika ada orang mempunyai sopan santun tinggi. Tidak banyak berbicara, dan berkata yang baik, maka ialah orang yang mempunyai keimanan sempurna.
- Akhlak mulia kelak di akhirat menjadi pemberat mizan (timbangan amal)
مَامِنْ شَيْئٍ فِى الْمِيْزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ
Artinya : "Hal yang paling berat yang diletakkan pada timbangan amal di hari kiamat adalah akhlaq yang baik (H.R Abu daud dan tirmidzi)
Kelak di hari kiamat ada masa yang dinamakan "yaumul mizan". Pada masa itu atau hari itu , kelak semua manusia dikumpulkan dan ditimbang semua amalnya.
Nah kelak, akhlak mulia ini sangat berpengaruh dalam menjadi pemberat timbangan. Tentu saja setelah amal kebaikan kita lebih berat, maka kita akan mudah untuk masuk ke dalam surganya Allah SWT.
Sekian dan semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar