Menyambut Bulan Ramadhan Sesuai Sunnah

Ramadhan Karim

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berkah, rahmat, dan ampunan. Dikarenakan, pada bulan ini amal ibadah kita akan dilipat gandakan.

Beberapa hal yang membuat bulan ini menjadi istimewa ialah, :

  • Diturunkanya Al Qur'an
  • Dibukanya pintu-pintu surga
  • Ditutupnya pintu-pintu neraka
  • Para setan dibelenggu
  • Terdapat malam Lailatul Qadar
Dengan begitu banyaknya keistimewaan pada bulan ramadhan ini, maka sudah sepantasnya kita senang menyambut bulan ramdhan ini. Karenanya , Nabi Muhammad S.A.W bersabda : 

مَنْ فَرَحَ بِدُخُوْلِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللَّهُ جَسَدَهُ عَلَى النِّيْرَانِ
Artinya : "Barangsiapa senang hatinya dengan kehadiran bulan Ramadhan, maka Allah swt akan mengharamkan tubuhnya atas api neraka".

Nabi sendiri, ketika mengetahui keistimewaan pada bulan Ramadhan ini, beliau selalu memanfaatkan waktu pada bulan tersebut untuk terus beribadah. Pernah Siti Aisyah mendapati nabi melakukan shalat tarawih hingga kaki beliau bengkak-bengkak. Hal ini terjadi karena saking banyaknya shalat yang dikerjakan oleh nabi.

Nabi juga bersabda :

لَوْ تَعْلَمُ اُمَّتِيْ مَا فِى رَمَضَانَ لَتَمَنَّوْا اَنْ تَكُوْنَ السَّنَةُ كُلُّهَا رَمَضَانَ
Artinya: "Kalaulah umatku tahu apa yang terkandung dalam bulan Ramadhan, niscaya mereka akan berharap seluruh tahun diisi dengan bulan Ramadhan". (H.R Ibnu Abbas)

Dalam bulan Romadhan ini, kita menpunyai suatu kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan, yaitu menjalankan puasa. Maka disebutlah puasa ini puasa ramdhan. Hal ini sudah di firmankan oleh Allah swt dalam Al Qur'an :

يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
Artinya : "wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu sekalian bertaqwa" (Q.S Al Baqoroh : 183)

Bagi sebagian orang, yang tidak terbiasa untuk menjalankan puasa tentu hal ini menjadi sebuah pekerjaan (amalan) yang berat. Apalagi untuk sebuah pekerjaan yang sangat membutuhkan tenaga besar.

Maka dari itu, diperlukanlah beberapa bekal untuk menghadapi bulan ramadhan ini. Bekal untuk menghadapi bulan ramadhan diantarnya :

a. Tazkiyatun Nafsi (membersihkan diri)

Membersihkan diri disini bukan berarti mandi lalu membersihkan badan, atau dalam adat jawa dinamakan padusan.

Membersihkan diri yang dimaksud disini ialah membersihkan hati dari perasaaan iri, dengki, hasud dan penyakit hati lainya.

Karena, beberapa penyakit hati tersebut bisa menyebabkan puasa kita sia-sia. Atau lebih tepatnya puasa tidak mendapat pahala.

Maka dari itu, sebisa mungkin dalam bulan ramadhan penyakit tersebut kita tinggalkan. Agar, puasa kita bisa benar-benar sukses.

Jika memang, kita tidak bisa menjaga lisan atau penyakit tercela tersebut, akan lebih baik bila kita tidur saja. Karena ada hadits yang mengatakan,

نَوْمُ الصَّاءِمِ عِبَادَةٌ
Artinya : "tidurnya orang berpuasa itu ialah ibadah"

b. Tafaqqur

Tafaqqur artinya ialah berfikir. Bisa diartikan juga tafaqqur berarti ilmu menjalankan puasa.

Menjalankan puasa itu tentu membutuhkan suatu ilmu. Tak hanya lantas sekedar ikut-ikutan berpuasa, tidak makan dan minum.

Jika kita hanya ikut-ikutan tidak makan dan minum, bisa saja puasa kita menjadi tidak sah. Karena puasa itu amalan fardlu. Dan tentunya, amalan fardlu itu membutuhkan niat.

Bila kita menjalankan puasa, tanpa niat terlebih dahulu tentu amalan kita tidak sah.

Bukan hanya soal niat saja, beberapa amalan dalam bulan ramadhan juga membutuhkan ilmu. Seperti misalnya,

  • Cara shalat tarawih
  • Cara sahur yang benar
  • Cara berbuka puasa yang benar
  • Cara menjumpai lailatul qadar
  • Dll
Amalan-amalan tersebut semua membutuhkan ilmu. Dan bila kita tahu ilmunya, maka jika kita menjalankan amalan tersebut, kita akan mendapat pahala. Sebaliknya, bila kita menjalankan amalan tersebut tanpa tahu ilmunya, maka amalan tersebut akan sia-sia belaka.

Baca : Beberapa hal yang membuat puasa sia-sia

Jika kita tidak tahu akan ilmu-ilmu tersebut alangkah baiknya kita menghadiri majlis ramadhan yang biasa diselenggarakan oleh para umat muslim di masjid-masjid terdekat dari tempat tinggal kita. Karena, mengahadiri majlis pengajian di bulan ramadhan sangatlah besar pahalanya.

مَنْ حَضَرَ مَجْلِسَ الْعِلْمِ فِى رَمَضَانَ كَتَبَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ قَدَمٍ عِبَادَةَ سَنَةٍ
Artinya: "Barangsiapa hadir di majlis ilmu di bualn Ramadhan, maka setiap langkah kakinya Allah akan mencatat sama dengan (pahala) ibadah satu tahun. " (H.R Anas bin Malik) kitab Durratun Nasihin.

c. Hifdzul Jasad (menjaga badan)

Agar puasa kita lancar, maka dalam menjalankan puasa di bulan ramadhan, kita sebaiknya menjaga badan kita agar tetap fit (segar).  Bila badan kita terjaga tetap segar, maka sudah pasti puasa kita akan lancar.

Menjaga badan tetap segar itu sekilas memang mudah, akan tetapi bila kita lalai (sembrono) maka sudah pasti badan kita akan tiba-tiba drop.

Dan jika hal itu terjadi, kita akan putus asa dan nantinya puasa kita akan menjadi tidak lancar. 

Bekerjalah sewajarnya, karena tentu kita tahu bahwa "rejeki sudah ada yang mengatur" .

d. Mempersiapkan harta

Apa gunanya harta di bulan Ramadhan?

Dalam menjalankan puasa di bulan ramadhan, harta tersebut nantinya kita gunakan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang bisa membuat puasa kita lancar.

Seperti misalnya, mempersiapkan buka dan sahur. Buka dan sahur tentu membutuhkan makanan, dan makanan itu tentu saja harus kita beli dengan harta kita.

Tak hanya untuk mempersiapkan buka dan sahur, harta kita dalam bulan ramadhan ini akan kita siapkan untuk bersedekah.

Karena, bersedekah di bulan suci ini, akan sangat bermanfaat dan besar pahalanya. Karena seperti yang telah saya terangkan di atas bahwasanya segala amalan di bulan ramadhan ini akan dilipat gandakan.

Apalagi bila kita, mau memberi sedekah pada orang lain di saat berbuka puasa. Seperti yang telah dilakukan oleh nabi Muhammad saw.

Baca : Keutamaan sedekah dan haditsnya


Berbahagialah orang-orang seperti kita yang bisa menjumpai serta menjalankan puasa ramadhan. Karena, puasa di bulan ramadhan mempunyai beberapa fadzilah (keutamaan) diantaranya ialah puasa itu sebagai penghapus dosa.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَا مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya : "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab, maka akan di ampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (H.R. Bukhari)

Makna dari ihtisaban ialah membenarkan wajibnya puasa, mengharap pahalanya, hatinya senang mengamalkan (menjalankan), tidak membencinya, tidak merasa berat dalam menjalankanya.

Hal ini juga terdapat dalam sebuah cerita.

Diceritakan, seorang laki-laki bernama muhammad (bukan nabi Muhammad saw) , sama sekali tidak pernah menjalankan sholat lima waktu. Tetapi, ketika telah memasuki bulan Ramadhan. Maka ia menghiasi dirinya dengan pakaian dan minyak wangi, lalu mengqodlo' (membayar) sholat yang telah ia lewatkan.

Dia ditanya, "kenapa engkau melakukan hal seperti itu?" ia menjawab, "ini adalah bulan taubat, rahmat dan berkat. Semoga Allah mengampuni aku dengan karunia-Nya"

Setelah Muhammad meninggal dunia, seseorang bermimpi melihatnya, dan ia ditanya, "apa yang telah Allah lakukan terhadapmu?"

Dia menjawab, "Tuhanku telah mengampuni aku dengan karunia-Nya, karena aku menghormati bulan Ramadhan, dan aku menyambutnya dengan bertaubat serta melakukan ibadah di dalamnya."

Mari, kita memanfaatkan bulan Ramadhan ini dengan ibadah semaksimal mungkin dan semoga kita diberi kemudahan untuk menjalankanya. Amiiin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Memakai Cadar dan Jilbab Bagi Wanita

Biografi Sahabat Nabi - Bilal bin Rabbah

Keajaiban dan Keistimewaan Ka'bah